Share

15. Debar Di Dada

"Jangan terlalu sentimentil lah, nggak suka aku atmosfer kayak gini. Naik sana, tidur. Aku juga masih ada urusan," kata Ben beranjak dari kursinya, ia tidak mau terjebak situasi yang akan semakin melemahkan hati dan jiwanya. Akhir-akhir ini, Ann benar-benar sukses meracuninya hingga hampir tak berdaya setelah sekian lama hatinya membeku karena Eriska.

"Tangan kamu kudu diobatin dulu Mas," tahan Ann teringat pada telapak tangan Ben.

"Kening kamu aja, ayok!" ajak Ben berjalan lebih dulu, ia berlalu dan naik ke tangga menuju kamar Ann.

Ann menurut saja saat Ben mendahuluinya naik ke lantai dua. Ia buka pintu kamarnya dan Ben cukup takjub saat mendapati isi di dalam kamar sudah tertata rapi dan wangi. Sebelumnya, kamar yang ditempati oleh Ann ini adalah kamar milik Danisha, bungsu dari keluarga besar Yohan Takahashi. Kini, Danisha menetap di Jepang sana, ikut bersama sang kakek mengelola bisnis kuliner dan penginapan yang juga adalah warisan keluarga.

"Kamu emangnya nggak puny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status