Share

26. Tentang Perasaan Ben

Semalaman, Ben puas memandangi wajah Ann yang ketiduran di ranjangnya. Kelelahan dan duka yang masih dirasanya membuat Ann secara tanpa sengaja terlelap, bahkan sebelum makanan yang ia pesan pada Risa terhidang. Karena itu, Ben terpaksa berbaring di sofa, meski sebenarnya adalah hal yang biasa baginya untuk tidur satu ranjang dengan perempuan.

"Eriska bergerak, masalah Patra kemaren itu, dia juga yang nyulut," ucap Arino setengah berbisik, takut membangunkan Ann yang masih terlelap.

"Dia nyoba maen api sama gue? Setelah semuanya?" gumam Ben tersenyum miring.

"Lo tau niatnya Bos. Ini bukan cuma masalah antara lo dan Eriska, tapi dua dinasti yang nggak bisa selesai gitu aja," terang Arino.

"Lo pikir gue sama dia ibarat Romeo sama Juliet? Gue nggak akan rela mati buat pengkhianat kayak dia, No, itu bego namanya."

"Yang lo lakuin sekarang bukannya bego juga, Bos?" tanya Arino berani.

"Kalau gue bego, asisten gue harus lebih bego," sambar Ben. "Ann, jangan biarin orangnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status