Share

27. Sepenting Apakah?

"Mas!" panggil Ann pelan. Setidaknya Ben harus tahu jika ia kembali ke rumah sang nenek sebelum nanti sore kembali pulang ke Jakarta.

"Hem," terdengar jawaban dari dalam.

"Aku balik ke rumah Mbah, sorry aku malah ketiduran di ranjang kamu," kata Ann.

"Kuanter?" tawar Ben tiba-tiba membuka pintu kamar mandi, ia keluar hanya berbalut handuk, tubuhnya masih basah.

"Hah?" Ann tertegun.

Meski Ben sudah acapkali bertelanjang dada menggunakan boxer seksi yang menggoda, tapi kali ini, Ben berkali lipat jauh lebih seksi. Rambutnya sedikit basah oleh air, tato indahnya dialiri air juga, sepertinya sengaja tak diseka oleh pemiliknya.

"Tunggu bentar. Kuanter sekalian aku jalan ke bandara. Aku ngambil penerbangan pertama," kata Ben seolah berpamitan untuk kembali ke Jakarta lebih dulu.

"Aku jalan sorenya ya, ehm," ucap Ann berdehem, masih sedikit susah menguasai dirinya. "Kamu nggak tidur Mas?" tanyanya mengikuti langkah Ben yang menuju ranjang, mengenakan bathrobe-nya santai sekali.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status