Share

S2| 152. Rencana Baru

Tiba-tiba, sang CEO berdecak kesal. “Aku jadi semakin bersalah telah menyia-nyiakan dua bulan terakhir,” gerutunya sebelum melepas kekesalan ke udara.

“Tidak ada yang sia-sia, Julian. Bukankah kau sudah berhasil membuat banyak kemajuan? Ambil sisi positifnya saja,” timpal Max seraya menepuk pundak sang kakak.

Mendapat nasihat sederhana semacam itu, Julian sontak tertawa. “Kau tahu? Aku baru saja merasa kalau ini pertama kalinya kau menghiburku dengan tulus.”

Sedetik kemudian, Max mendengus. “Aku selalu tulus, Kakak,” tuturnya sambil memberi penekanan pada kata terakhir. “Kau saja yang tidak pernah melihatnya.”

“Ya, kau selalu menutupi itu dengan gaya bercandamu,” balas Julian, melempar balik kekaguman kepada sang adikn.

“Apakah kau tahu? Ini pertama kalinya kau mau mengakui hal itu tanpa malu-malu,” ujar Max seraya menyipitkan mata dan mengacungkan telunjuk.

Menyaksikan kemesraan Julian dan Max, Gabriella diam-diam mengulum senyum. Ia

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status