Share

Cemburu

Bab 10

Astaghfirullah, mimpi yang sangat gila. Kenapa jauh panggang dari api, ah, mimpi hanya bunga tidur Tita. Aku lupa baca doa mungkin.

"Kenapa, Nak?" tanya papa.

"Gak, pa, cuma mimpi,"

"Cepat ambil wudhu, kita subuh berjamaah."

Aku segera beranjak menuju kamar mandi, mengambil air wudhu. Sholat berjamaah dengan keluarga selalu kami lakukan setiap hari. Kebetulan rumah kami agak jauh dari mushola atau mesjid.

***

"Abi ada nanyain gue, ya, Ta."

"Ken,yang chat beneran abi?" aku malah balik tanya

"Yaiyalah masa yaiya dong," jawabnya dengan bercanda.

"Kenzo, serius!"

"Iya Non, lu mah serius bener dah. Pantesan dikit-dikit nangiis" kan Kenzo malah meledek

"Terus yang barusan telpon gue, ibu tiri lu?" tanyaku lagi

"Kang sensus beraksi," jawabnya sambil tertawa.

"Heh lu ngerjain gue?"

"Ya kagaklah, Non. itu memang tulisan gue." Kenzo mencubit hidungku gemas.

"Lu cerita yang benerlah, Ken," kataku manja.

"No abi itu kadang gue yang pake"

Kalimat itu yang dahsyat terdengar di telingaku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status