Share

Kumpul Keluarga

Lukaku berdarah lagi, rupanya robek karena gesekan keras tadi. Kembali dokter menjahit lukaku.

"Masih sakit?"

"Masih."

"Sabar ya," ungkap Ken mengusap kepalaku. Aku menolak dirawat, maka Ken meminta dokter untuk tidak rawat inap. Beruntung dokter mengizinkan asal memang dijaga sangat benar.

"Kita pulang sekarang, Sayang."

Aku dipapah Ken keluar ruangan setelah mendapat pengobatan dari dokter.

"Pelan saja ya, Ken, sakit geraknya."

"Iya sayang senyaman kamu, kalo perlu aku gendong lagi boleh," tawarnya.

"Gak, malu."

"Mau pulang ke rumah yang mana?"

"Maksudnya?"

"Hee ... Kali mau ke rumah kita."

"Kamu ini, kita belum halal."

"Biar aku ngurusin kamunya gak kagok gitu loh,"

"Kagok gimana?"

"Ya megang kamunya, kalo dah halal pan megang yang lain juga boleh kan," serunya mengerling nakal. Aku melotot ke arahnya, sambil menunjukan kepalan tangan.

"Wih takut nyonya Kenzo marah,"

"Jangan bercanda,"

"Iya deh iya."

"Aduuuuuh Ken, aw."

Aku meringis kesakitan saat kakiku menaiki mobil, baju atasan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tama Sq
cerita yg menarik, thanks ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status