Share

Bab 0058

Kenapa tidak biarkan dia mati?

Dia benar-benar lelah, berbaring dan melihat ke luar jendela.

Tanpa disadarinya, cuaca telah sedikit berubah menuju musim penghujan.

Karena Kota Selayu dekat pesisir, suhu di musim hujan tetap masih panas. Hanya anginnya saja yang jadi lumayan kencang. Suara siulan angin lamat-lamat terdengar saat suasana benar-benar sunyi.

"Apa kamu nggak capek mengulang lagi tipuan yang sama?"

Yudha akhirnya angkat bicara. Tersirat kemarahan yang terpendam dalam nada suaranya.

Tipuan yang sama?

Yara tidak begitu mengerti dan menoleh ke arahnya. "Apa maksudmu?"

"Yara, kenapa kamu selalu menganggap seolah semua orang itu bodoh?"

Dua tahun lalu, saat mereka putus, Yara juga menyayat pergelangan tangannya.

Itulah pertama kali Yudha melihat darah yang begitu banyak. Sejak itu juga, dia jadi benci melihat darah.

Seandainya dia tidak mendengar perkataan Silvia dan mengetahui bahwa Yara sengaja menambahkan darah palsu untuk menakutinya, dia sudah akan setuju mereka tidak jadi p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status