Share

Bab 0073

Revan dari tadi menunggu tak jauh dari sana dan baru berani mendekat setelah melihat Yara pergi.

Dia menatap wajah bosnya dengan hati-hati.

"Pak Direktur, penyelenggara makan malam mengirimkan perahu kecil dan menyampaikan kita bisa naik perahu itu kapan saja."

"Aku nggak akan pergi." Yudha melirik punggung Yara untuk terakhir kalinya. "Pulang saja."

"Baik." Revan juga melirik ke arah Yara dan segera mengikuti Yudha pergi.

Dia sebenarnya tidak begitu mengerti.

Setelah membaca rekam medis Yara hari itu, sikap bosnya kepada Nyonya seolah berubah.

Namun, dia tetap tidak mengubah keputusannya untuk menikahi Melanie.

Di tengah perjalanan, Yudha bertanya, "Menurutmu, kenapa Yara ingin berhenti terapi menyembuhkan tangannya?"

Dia benar-benar tidak dapat memahaminya.

Menggambar adalah mimpi terbesar Yara, kenapa dia menyerah?

Jika dia berhenti menggambar dan kehilangan pekerjaannya, bagaimana dia bisa menghidupi dirinya sendiri di masa depan?

Wanita ini tidak punya otak sama sekali.

Ini pertam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status