Share

Bab 0312

"Ya." Yara menundukkan kepalanya lagi, matanya kembali memerah.

Dia baru saja bermimpi ...

"Mimpi apa?" Dia tidak menyangka Santo akan bertanya.

Yara mengangkat kepalanya dan menatapnya heran. Setiap kali mereka bertemu sebelumnya, Santo pasti selalu marah-marah. Dia mengira mereka akan selalu seperti itu.

Alih-alih menjawab pertanyaan Santo, dia justru bertanya dengan hati-hati, "Paman, bagaimana kabar Bibi?"

Dia mengamati ekspresi Santo dengan seksama.

Santo tiba-tiba tertawa pelan. "Kamu tadi memimpikan bibimu, ya?"

Yara menggigit bibir bawahnya keras-keras, tidak berani mengingat mimpi itu.

"Dasar anak bodoh, mimpi itu biasanya kebalikan." Santo mengalihkan pandangannya dan menggeleng. "Bibimu baik-baik saja."

"Benarkah?" Yara sangat gembira.

Santo mengangguk pelan. "Dia sudah membaca semua pesan dan telepon darimu, tapi dia masih lemah. Karena terlalu khawatir, jadi dia memintaku datang kemari dan memberitahumu secara langsung."

"Benarkah?" Yara merasa sulit memercayainya.

"Tentu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status