Share

Bab 0311

Siska dan Felix saling berpandangan.

"Jangan khawatir, aku nggak akan membangunkannya." Nada bicara Santo bahkan terdengar seperti memohon.

Siska pun tersadar bahwa Santo yang ada di hadapannya saat ini persis seperti seorang ayah tua yang baru saja kehilangan kekasih hidupnya, dan yang sedang sakit di dalam adalah putrinya.

Sekalipun Santo tidak tahu yang sebenarnya, Siska tidak punya hak untuk melarang mereka bertemu.

"Oke, Paman, kamu masuk saja. Kami menunggu di luar, panggil saja kami kalau butuh sesuatu."

Santo mengangguk dan membuka pintu.

Saat mendekat, dia melihat sudut-sudut mata anak itu memang agak basah. Bahkan ada sedikit noda air mata di bantal.

Dengan hati yang berdebar-debar tanpa sebab, Santo mengeluarkan sapu tangan persegi panjang miliknya dan menyeka mata Yara dengan lembut.

Di luar kamar, Siska dan Felix menyaksikan semua ini. Mata mereka sama-sama memerah.

Keduanya kembali ke kursi dan duduk.

"Hubungan darah memang ajaib. Paman Santo dan Bibi Zaina sejak dulu say
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status