Share

Bab 109

Revan tiba segera setelah Yudha pergi.

Yara dan Kakek Susilo tinggal di danau untuk sementara waktu dan kemudian memutuskan untuk kembali.

Dalam perjalanan, Kakek Susilo tampak lesu, sama sekali tidak terlihat kegembiraan seperti ketika baru tiba.

"Kakek" Yara sengaja menggodanya. "Hari ini semuanya berkat Kakek, sudah lama aku nggak bersenang-senang seperti ini."

Kakek Susilo menoleh untuk menatapnya, wajahnya penuh dengan rasa sakit hati. "Benar-benar senang?"

Yara mengangguk dengan serius.

Setahun ini, jangan bilang perjalanan, duduk bersama Yudha untuk makan santai saja belum pernah terjadi.

"Meski anak bajingan itu kabur di tengah jalan?" Makin memikirkannya, Kakek Susilo makin marah dan nadanya sedikit meningkat.

"Nggak masalah." Yara menarik sudut bibirnya. "Terkadang, akhir cerita nggak terlalu penting, setelah menikmati prosesnya, aku puas."

"Gadis konyol." Kakek Susilo menyentuh kepala kecil Yara dengan perasaan sedih.

Setelah kembali ke rumah, Agnes sudah menunggu di depan p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status