Share

Cintai Aku Suamiku
Cintai Aku Suamiku
Penulis: Ria Wijaya

1 Ellena Wilson

Ellena Wilson nama dari seorang gadis cantik yang memiliki senyuman manis dan berhati baik dari keluarga Wilson.

Ellena bukan hanya cantik dan baik, namun dia juga gadis yang cerdas dan sedikit naif.

Selama ini dia hidup bahagia dengan ayah kandung dan juga ibu tirinya, meski hanya ibu tiri tetapi dia mendapatkan perlakuan sangat baik seperti anaknya sendiri. Mereka berdua memperlakukan Ellena bak tuan putri karena dia tidak memiliki saudara, menjadikan ia mendapatkan kasih sayang yang berlimpah dari kedua orang tuanya.

Namun semua berubah ketika ada seseorang yang iri dengan kebahagiaannya, dengan tega orang itu menculiknya lalu menjualnya ke tempat hiburan malam di negara lain.

Dari sini penderitaan Ellena dimulai...

Hari ini sesuai rencananya, Ellena akan menikmati hari bebasnya sebelum dia mulai menginjakkan kakinya ke perusahaan Wilson Group.

Dia baru selesai mengenyam pendidikan yang sudah diatur keluarga Wilson, untuk menghilangkan rasa penatnya belajar, dia akan bersenang-senang dengan teman-temannya di mall hari ini.

"Pagi Ayah ...." Mencium pipi Tuan Wilson yang sedang duduk di kursi meja makan.

"Pagi Sayang, wah ... anak ayah sudah cantik, mau pergi kemana?" tanya Wilson sambil melipat koran yang baru saja selesai di bacanya.

"Mau jalan sama teman-teman, hari ini aku ingin menikmati kebebasanku sebelum besok masuk dunia kerja," ujar Ellena lalu mulai memasukkan sandwich yang sudah dipersiapkan ibu tirinya.

"Ibu mana?" tanyanya ketika tidak melihat wanita paruh baya yang biasanya duduk di kursi depannya.

"Ibu sedang ada urusan, dia langsung pergi setelah menyiapkan sarapan."

"Oh ...." Setelah itu tidak ada percakapan lagi sampai makanan di piring mereka berdua habis.

Setelah menghabiskan makanannya Ellena segera pamit kepada ayahnya, dia pergi dengan mengendarai mobil kesayangannya.

Di jalanan yang sepi tiba-tiba saja ada mobil lain yang menghadang laju mobilnya. Ellena tidak langsung panik, dengan santai dia membuka kaca mobilnya ketika ada seorang lelaki yang datang ke arahnya.

"Nona, bisa keluar sebentar. Saya membutuhkan sedikit bantuan," ujar lelaki yang tidak mempunyai gelagat mencurigakan, dan itu pasti membuat Ellena tidak merasa curiga.

Ellena mengangguk dan langsung membuka pintu mobilnya, namun tiba-tiba hidung dan mulutnya dibekap dengan sapu tangan oleh orang itu.

Ellena meronta mencoba melepaskan diri, namun dia tercengang ketika melihat sosok perempuan yang keluar dari mobil yang ada di depannya.

"Cepat bereskan sebelum ada yang curiga!" perintah perempuan itu.

Lelaki tadi mengangguk, sedangkan Ellena yang masih terkejut, tubuhnya semakin terasa lemas setelah menghirup obat bius yang akhirnya membuat kesadarannya menghilang.

**********

Cukup lama Ellena pingsan, akhirnya kesadaran mulai menghampirinya.

Tercium bau asap rokok yang menyeruak di Indra penciumannya.

Ellena tidak langsung membuka matanya karena ada beberapa lelaki yang sedang membicarakannya.

"Kasihan sekali nasib gadis ini, dia harus menjadi tumbal keserakahan wanita itu," ujar lelaki yang berkepala plontos.

"Kamu benar, tapi kita bisa melakukan apa, di dunia ini hanya uang yang dapat berbicara," sahut lelaki yang berbadan kurus.

"Eh, tapi kamu yakin 'kan kalau dia hanya sekedar pingsan, kenapa dari tadi dia belum sadar."

Temannya sigap mendekatkan jari telunjuknya ke hidung Ellena untuk memastikan bahwa Ellena masih bernapas.

"Dia masih hidup, mungkin dosis obat bius baru itu sangat tinggi, hingga dia sampai saat ini belum sadar."

Sang lelaki kepala plontos itu mengangguk mengerti, lalu dia mendesah lelah karena tempat tujuannya masih jauh.

"Masih lama?" tanyanya.

"Sepuluh menit lagi kita sampai di pelabuhan, mobil mommy Clara juga sudah disiapkan, jadi kita bisa langsung pergi setelah memasukkan gadis ini ke mobil."

Perkataan dari salah satu lelaki itu membuat Ellena membuka sedikit matanya, Ellena penasaran di mana dirinya saat ini berada. Ellena bisa melihat bahwa dia sedang berada di salah satu ruangan bagian bawah kapal laut.

Lalu Ellena menutup matanya lagi, karena ada air mata yang sedang ia coba tahan setelah mendengar kalimat lelaki yang mempunyai badan kurus itu.

"Tidak heran jika mommy Clara mau memberi uang yang banyak kepada wanita itu, selain gadis ini masih perawan dia juga memiliki wajah cukup cantik, pasti dia akan menjadi pelacur VVIP nya mommy."

"Kamu benar, jika mommy tidak meminta keperawanannya tetap tersegel, sudah pasti sedari tadi juniorku minta dipuaskan nya."

Lalu mereka berdua terkekeh, berbanding balik dengan Ellena yang ingin menangis keras, dalam hatinya dia mengutuk wanita yang sempat dilihatnya tadi sebelum kesadarannya menghilang.

***********

Akhirnya kapal menepi di tempat tujuan, Ellena masih pura-pura pingsan hingga ada suara sebuah mobil mendekat ke ruangan mereka.

Setelah menyelesaikan urusan transaksi cukup singkat, Ellena sudah berada di dalam mobil, dia sekarang berada dengan dua orang lelaki lagi, namun mereka berdua duduk di depan, sedangkan Ellena berbaring sendiri di kursi belakang.

Dalam hati Ellena terus berdoa semoga dia selamat dari kesialan ini. Mobil terus melaju membelah jalanan yang cukup lenggang karena ini mungkin sudah tengah malam.

Dan mungkin hari ini masih keberuntungan Ellena, karena tiba-tiba saja mobil menepi, lalu terdengar suara pintu mobil bagian pengemudi dibuka, Ellena sedikit membuka mata untuk melihat situasi, dia mendesah lega setelah melihat orang satunya lagi mengenakan earphone sambil tertidur.

Ellena tidak membuang kesempatan, dia segera bangun lalu membuka pintu mobil, dengan mengendap-endap Ellena keluar dari mobil itu, dia semakin memelankan langkahnya ketika melihat sang sopir berdiri tidak jauh membelakanginya untuk buang air kecil.

Ellena mempercepat langkahnya memilih masuk ke dalam hamparan tanah luas di seberang jalan yang ditumbuhi pepohonan besar, sepertinya ini hutan pikirnya.

Ellena sudah tidak memikirkan rasa takutnya, dia lebih baik memilih mati dimakan binatang buas dari pada berakhir di tempat hiburan malam.

Cukup jauh Ellena berlari memasuki hutan, tidak peduli banyaknya luka yang dia dapat akibat banyaknya tumbuhan berduri yang menggores kulitnya.

Akhirnya pelarian jauh itu berakhir di sebuah jalan raya cukup luas namun sama sepinya seperti tadi.

Sekarang bukan lagi malam karena terlihat matahari mulai malu-malu menampakkan cahayanya. Tanpa mempedulikan jalan Ellena tetap melangkahkan kakinya, hingga tidak sadar jika ada mobil yang melaju di belakangnya, karena kelelahan dia berjalan sempoyongan hingga membuat mobil itu mengerem mendadak.

Ciittt....

Ellena yang setengah sadar menoleh, mungkin pandangannya kabur akibat kelelahan pikirnya. Bagaimana bisa ada pangeran tampan berada di tengah hutan?

Ellena melihat lelaki itu siap memakinya, namun karena rasa kantuk berat dan pusing yang menyerang kepalanya membuat Ellena tidak bisa mendengar ucapan lelaki yang berada di hadapannya.

Karena sudah tidak kuat menahan berat tubuhnya sendiri, Ellena oleng dan akhirnya dia jatuh.

Bruukk...

"Eh, kok tidak sakit," gumam Ellena dalam hati, sebelum dia tidak sadarkan diri.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Priseni Ukip
semoga benar2 d tolong.
goodnovel comment avatar
GracyaValSa
Ellena... Nama yang cantik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status