Share

Part 65

Aku kembali melajukan kendaraan setelah berpamitan pada Ibu. Sedikitpun tak ada lagi hasrat tuk menemui, bahkan berbicara lagi pada Dara. Cukup sudah, Ibu benar. Aku juga berhak untuk bahagia.

Motor berjalan pelan saat masih di kawasan kompleks perumahan Tante Retno. Aku menghentikan laju kendaraan ketika berada di persimpangan. Tante Retno seperti sedang menungguku.

Aku membuka helm perlahan. Menanti apa yang ingin dia sampaikan. Tentu bukan tanpa maksud dan tujuan dia menungguku di sini. Dia keluar dari balik kemudi dan mendekatiku. Dibukanya kacamata hitam yang tadi bertengger di hidung mancungnya.

Belum terlihat kerutan di wajahnya, mungkin karena sering perawatan dan selalu teratur menjaga makanan.

"Bagaimana kabarmu?" dia bertanya dengan suara lugas nan elegan. Tapi kini tak terkesan sinis dan benci melihatku.

"Tante mau apa?" aku enggan menjawab pertanyaan basa-basi tersebut.

Dia menarik nafas dalam-dalam, seperti ragu-ragu dalam perkataan. Mungkin menurutnya segala sesuat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status