Share

Part 73

Hujan kian deras saat kami hampir sampai. Langit sore tertutupi awan gelap dan berubah seperti hari hampir malam. Aku melepaskan ikatan tanganku dari pinggang rampingnya sebelum memasuki pagar, karna tahu Ayah sedang menunggu dari teras rumah.

Sungguh aku belum siap jika Ayah sampai melihatnya. Paman melajukan sepeda motor sampai ke dalam, sementara aku masih berjalan mengunci pagar dengan gembok.

Wajah Ayah berdiri tercengang melihat aku dan Paman basah kuyup. Sementara wajahku dan juga Paman juga ikut tercengang melihat Ayah kini berdiri bersisian bersama Andar.

Ayah tergesa masuk ke rumah, mungkin mengambilkan handuk untuk kami. Lagi-lagi wajah Paman terlihat berubah. Dan itu menakutkan. Setidaknya bagiku. Andar menatapku dengan tatapan sendu. Seperti merasa tak rela melihat aku dan Paman dalam posisi seperti ini. Kehujanan dan basah.

Pandangannya kemudian dijatuhkan ke bawah. Mungkin juga tak suka. Ah entahlah. Aku hanya bisa menerka-nerka, tanpa tahu apa yang sedang mereka pi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status