Share

Part 72

"Oh, kelihatannya dia sudah pergi," dia melupakan sejenak ucapannya tadi. "Akan kupotong gajimu jika kau tak bergegas ke meja kasir," ketusnya lagi.

Sontak aku berdiri dan mendekatinya. Kupeluk sekilas tubuh mungil itu dan menempelkan pipiku ke pipi nya.

"Ish... menjijikkan," dia kembali berdesis. Kelakuannya tak pernah berubah sedari dulu. Namun aku tetap saja melakukannya, karena ku tahu dia juga menyayangiku hingga masih setia mendampingiku hingga hari ini.

Aku kembali keluar dari ruangan Hana setelah yakin bahwa motor sport merah itu sudah tak ada lagi di tempatnya. Dengan perasaan lega, aku kembali ke meja kasir dan duduk bersandar di sana.

.

Hari mulai sore, aku mempercepat waktu menggantikan seragam oranye terang itu dengan pakaian yang kupakai saat berangkat pagi tadi. Aku berdiri sambil memegang helm di teras kafe, menantikan Paman yang akan segera keluar dari kantornya.

Tak seperti biasanya, aku menghabiskan waktu bersantai di kursi dalam, menantinya yang mungkin akan s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status