Share

Part 76

"Terima kasih, Yah." Aku merangkul dan menyandarkan kepala di bahu Ayah. Ayah tersenyum sambil mengusap kepalaku.

"Ajaklah Pamanmu naik. Pilihkan dia beberapa setel pakaian. Belikan juga untuk Ayah, ya? Ayah mana kuat untuk naik ke atas."

"Iya. Ayah duduk saja di kursi tunggu. Biar tidak terlalu lelah," usulku.

Aku dan Paman naik ke lantai atas. Melewati lantai dua, tempat pakaian anak-anak, sepatu dan juga tas.

"Bagaimana dengan tas mu?" Paman mengingatkan, begitu aku berjalan terus melewatinya.

"Nanti saja, kita cari pakaian Paman dan Ayah dulu."

"Kau akan pilihkan untukku?" dia berbisik saat mensejajarkan diriku menaiki anak tangga menuju lantai tiga.

"Kenapa? Aku sudah hafal cara berpakaian Paman," ucapku penuh percaya diri.

"Aku merasa kita ini seperti pengantin baru," bisiknya lagi. Pipiku bersemu mendengar gombalannya.

"Paman bicara apa? Nanti di dengar Ayah," aku ikut memelankan suara.

"Memangnya Ayah kau supermen? Bisa mendengar dari jarak yang jauh?" lagi-lagi wajah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status