Share

Part 81

Semua orang menjauhi, sama seperti saat orang-orang juga menjauhi keluarga kami. Aku, atau pun dia, sama-sama bernasib sama. Merasa terabaikan dan benar-benar terbuang.

Sejak saat itu, hidupnya terus dihantui rasa bersalah. Bayang-bayang saat Ayahku terbungkus begitu banyak perban dan wajah gadis pucat pasi penuh air mata, selalu mengikuti di setiap mimpi buruknya. Hingga tak sanggup lagi menghadapi semua orang dan dunia.

Sebab itulah dia ingin mengakhiri hidupnya. Berharap dengan cara yang sama dengan yang dilakukannya dapat membuatnya lebih tenang. Bukan perceraian orang tuanya yang membuat dia merasa tak ingin hidup lagi. Tapi karena rasa bersalahnya pada aku dan Ayah.

"Ingat, hanya pada Ayahmu dan gadis pucat pasi itu." dia mempertegas ucapannya dalam tangisan.

Mataku perih menahan air mata. Entah karena kisah yang mana. Tapi setidaknya aku turut merasakan ketakutannya. Dia juga menderita.

"Lalu, kenapa kau kembali menghilang, setelah tahu bahwa gadis pucat pasi itu adalah aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status