Share

Part 67

Sungguhlah takdir memang sulit untuk dihindari. Entah sejak kapan, rasa itu mulai tumbuh dan berkembang tanpa disadari. Benarlah apa yang orang-orang katakan. Cinta bisa hadir dengan seiring berjalannya waktu. Dengan, atau tanpa kita sadari.

Aku dan Paman terduduk di sofa, dengan tangan dan kaki yang gemetaran. Aku di ujung sini, sementara dia di ujung sana. Kami duduk bersisian sambil menatap lurus ke depan, dengan pipi bersemu merah di masing-masing wajah.

Tak ada yang berani menoleh. Mencoba menstabilkan detak jantung yang dari tadi berdentum-dentum kian keras. Teringat saat adegan mengejutkan yang kami lakukan tadi.

Paman menarik wajah setelah selesai melakukan aksinya. Perlahan kubuka mata yang tadi sempat terpejam. Menatap lamat-lamat seorang pria berperawakan yang nyaris seperti orang dewasa baru selesai menciumku.

Sempat bertanya di dalam hati. Apakah ini bentuk amarah dan sebuah hukuman yang dia tujukan untukku. Lalu seketika, isi kepalaku mulai normal dan kembali dapat be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status