Share

19. Kamu?!

“Kamu?!” ucapku selirih mungkin. Mulut yang menganga ku tutup dengan kedua telapak tangan.

Lelaki itu tersenyum sumbang. Satu sudut bibirnya terangkat ke atas. “Kenapa? Baru inget?” tanyanya dengan sinis.

“Ini di rumah sakit kota kan? Aku mau ketemu Ibu, dari kemarin Aku belum lihat Ibu. Udah siuman atau belum?” Aku memberondongnya dengan pertanyaan yang begitu panjang seperti kereta api. Bagaimana bisa Aku melupakan wanita yang amat berarti bagiku. Yang ku ingat malah Mang Parmin duluan, meskipun itu juga tak salah. Aku merasa bersalah karena Mang Parmin ikut celaka karena mengantarku ke rumah sakit.

“Baru ingat sama Ibumu?” sinisnya. Namun, tangannya tak urung menahan gerakan tanganku yang ingin mencopot infus.

“Zen, kenapa kamu bilang begitu?”’tanyaku geram.

Ya, lelaki di hadapanku adalah sang suami yang baru ku ingat wajahnya. Ya, wajarlah Aku tak begitu mengingatnya karena kami tak banyak saling bertatapan. Pantas saja, pas awal Aku sadar, Aku merasa seperti mengenali dirinya.

“Da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status