Share

25. Bau!

"Udah, tiduran dulu lagi! Di sini masih belum aman, " titah Zen seraya berbalik ke belakang, berusaha menekan kepalaku agar kembali merunduk. Tapi Aku menolak dengan keras.

"Enggak," sahutku lantang. Mati-matian Aku bertahan untuk tetap duduk dengan bertumpu pada kaki, meskipun masih di bagasi.

"Nunduk! Kamu bisa ketangkep," ulang Zen dengan suara yang terdengar begitu geram.

"Enggak," sahutku lagi, meskipun pada akhirnya kepalaku berada di bawah, ditekan oleh Zen. Aku memang bukan tandingan Zen, tenaganya terlalu kuat dibandingkan denganku.

"Sudah, kalian ini bagaimana? Lihat tuh, pak Andi terganggu," ucap pak Fandi terdengar begitu bijak. Tapi, sebijak apapun, jika dia berniat mau menyerahkanku kepada polisi, percuma saja.

"Enggak bisa, Pak. Ini anak memang harus dikasih tahu pake cara begini. Kalau enggak, ngeyel banget." Zen tetap berpendirian agar Aku tetap bersembunyi di balik kain dan tak mengangkat kepala sama sekali.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status