Share

Bab 15

"I-ini rumah kakek juga?" tanyaku penasaran.

"Iya, ini sebenarnya rumah hadiah untuk Belinda, di anniversary-nya yang pertama. Dia paling suka ke sini. Ke puncak Dieng dan telaga warna. Sebab itulah Kakek membelikan rumah yang tak jauh dari tempat itu. Dia juga sangat suka berkebun. Baik bunga ataupun sayuran." mata Kakek berkabut. Aku sampai tak tega melihatnya.

Aku hanya mengangguk, sedangkan Riris masih sibuk kesana kemari.

"Ayo kakek antar kedalam! Di sana ada yang jaga, tapi... Maaf sebelumnya nanti saya bilang kalau kalian pemilik baru rumah ini dan tak ada keterikatan keluarga dengan saya. Semua demi kebaikan kalian!" ujar Kakek. Aku hanya menganguk mengerti. Memang mungkin harus seperti itu ketika berurusan dengan orang kaya. Musuhnya pun tak kalah berat.

Sebenarnya banyak yang ingin aku tanyakan tentang apa sebenarnya tujuan para penjahat terhadap Riris. Namun semua urung kulakukan. Kakek seperti tergesa untuk segera pulang.

"Kakek ngga bisa lama-lama di sini! Kakek haru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status