Share

BERTEMU CINTA PERTAMA

Sejak dulu Ryan memang menjadi yang terdepan untuk membelaku. Semoga saja Tante Lisa sudah pulang, supaya Ryan mengurungkan niatnya untuk berdebat dengannya. Ryan kembali dengan kecewa. Dia pun melangkah tergesa ke arahku yang masih melangkah perlahan untuk menyusulnya.

"Sudah nggak ada di sana, Mbak," ucap ya lemas.

"Lagian ngapain sih buang-buang waktu dan tenaga buat meladeni orang seperti itu, Yan. Ingat pesan ibu, jangan buat masalah sama orang. Kalau masih terkesan biasa, ya maafkan saja. Nggak perlu balas dendam segala. Minum nih!" Kuberikan botol air mineral yang dibelinya dari mini market tadi. Ryan meneguk hingga setengah botol lalu memasukkannya kembali ke dalam kresek putih.

"Sesekali mau aku balas gitu, Mbak. Biar mereka nggak semena-mena lagi sama Mbak Lana. Tadi Mbak nggak balas apapun kan? Diam saja meski dicaci maki?" Ryan kembali menatapku dengan kesal. Seperti biasanya saat aku mendapatkan berbagai hinaan, diam saja memang senjata terampuhku.

Namun, berbeda deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status