Share

Pesugihan Angka Togel

Bab 41

Hari ini begitu berkesan. Ibarat pepatah, 'sambil menyelam makan ikan'. Abigail sudah jadi pacarku, uang pun sudah kuamankan di bank.

Tinggal bagaimana merawat hubungan cinta ini agar dapat bertahan lama dan saling setia.

Aku mengantar pulang Abigail. Di depan rumah, Bapaknya tengah memberi makan burung. Lelaki itu memandang heran pada kami. Untungnya, Abigail buru-buru mengatakan kalau aku ini temannya.

Aku pun pamit dan kembali ke rumahku di kaki pegunungan.

Baru saja memarkir motor di bawah pohon waru, kudengar suara menangis dari arah ruang tamu.

Suara pria dewasa yang entah apa sedang mengeluh pada Bapak.

"Pria itu selalu kalah berjudi, Bon," ucap si kunti bukan merah dari atas pohon waru.

Rupanya, tangisan pria itu telah mengagetkan si kunti dari tidur. Iler si kunti mengalir berjatuhan. Aku terpaksa memindahkan posisi motor agar terhindar dari iler si kunti.

"Cepetan kau tangani dia, Bon. Suruh dia diam agar aku bisa melanjutkan tidur!" tegas si kunti.

Aku tertawa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status