Share

Teluh Gantung Jodoh

Bab 44

Setelah pasien pesugihan tuyul meninggalkan rumahku, aku segera membereskan sisa sesajen di ruang pasien.

Aku lantas mandi serta melakukan perawatan diri agar tetap tampan dan berseri.

Tepat di jam sembilan malam, kubangunkan Bapak untuk bersama menyantap makan malam.

Kondisi kesehatan Bapakku belum seratus persen membaik. Ia nampak lemah dan sedikit sulit bernapas.

"Bone, kau harus pakai masker saat melayani pasien," ujar Bapak yang tak bersemangat menggigit potongan ayam goreng. "Saat ini, lagi viral virus korona. Bapak takut kau tertular lantas tewas."

Aku tertawa mendengar kekhawatiran Bapak. Kusuapkan bubur dan daging ke mulut Bapak agar perut kosongnya terisi makanan.

"Kau jangan tertawa, Bone. Sudah banyak orang yang meninggal karena virus itu. Dukun memang kebal santet, tapi tak kebal virus."

Aku mengusap punggung Bapak, "Ini sudah malam, Pak. Besok saja maskernya kubeli di kota."

Selesai makan, Bapak kuantar ke kamar. Aku tidur di sebelah Bapak agar ia merasa nyama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status