Share

197. Saat yang Paling Menyedihkan

***

“Kak, hari ini hari ulang tahunmu yang ke-dua puluh tujuh dan tepat tujuh tahun kepergianmu. Aku masih merasa kamu ada bersamaku, Kak. Aku selalu merindukanmu, kadang aku ingin ikut denganmu karena mereka tak peduli denganku. Saat aku membutuhkan mereka, mereka selalu egois dengan keinginan mereka tanpa memikirkan bagaimana hatiku yang benar-benar telah patah,” lirih Nisa, menatap nama yang terukir di atas nisan.

“Aku kesepian tanpamu, Kak. Kamu satu-satunya keluarga yang aku punya yang masih sangat peduli padaku. Kamu memang Kakakku yang terbaik. Satu-satunya yang membuat aku bisa bertahan di dunia yang sangat penuh kepalsuan ini adalah Sarah. Dia juga Adik kesayangan Kakak,” ucapnya sambil tersenyum. “Hari ini, aku datang sendirian, maaf ya. Karena Sarah sudah menikah dan saat ini dia dan suaminya sedang berada di Tokyo. Dia sudah bertemu dengan lelaki yang bisa menjaganya dengan baik, aku sangat bahagia melihatnya bahagia. Aku lega.”

Nisa terdiam sejenak, berusaha menahan air m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status