Share

Bab 8. Obat Per4ngsang Dari Kakek

Bryan semakin melambung tinggi. Ia merasa semua orang memang harus tunduk padanya, tak terkecuali babu tua di hadapannya.

Bunga pun langsung meraih tangan Darsih agar Darsih tidak bersimpuh di kaki Bryan. "Bibi, tolong jangan lakukan itu!" ucapnya kepada Darsih.

Akan tetapi, Darsih justru langsung menolak permintaan Bunga. "Tidak, Nyonya. Tolong jangan cegah saya," ucapnya yang terus bersimpuh di kaki Bryan. "Ini adalah kesalahan saya."

"Astaghfirllah, Bi, Bi Darsih tak pantas melakukannya," ucap Bunga. "Ini gak boleh. Ini gak sopan. Bi Darsih ini lebih tua dari kami berdua."

"Tidak, Nyonya. Tetap saja, saya harus bersimpuh di kaki Tuan Bryan sebagai bentuk permintaan maaf saya."

Bunga pun segera beralih kepada Bryan. "Mas Bryan, aku mohon, tolong hentikan Bi Darsih," ucapnya dengan sungguh-sumgguh.

Akan tetapi, Bryan nampak tak peduli. "Bodo amat!" ucap Bryan.

Tiba-tiba, secara bersamaan, Bryan mendengar suara Baskoro yang terbatuk-batuk dari balik pintu dapur. Lantas, pandangannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status