Share

Wangi Yang Tertinggal Di Leherku

"Apa maksudnya Mas Hadza bilang kayak tadi?" Tanyaku setelah mengambil ponselnya.

Aku tidak mau dipesankan taksi lebih dulu sebelum Mas Hadza mengatakan maksudnya tadi. Ucapan yang membuatku berpikir jika ia memiliki rasa cinta padaku.

Benarkah?

Mas Hadza menunduk sejenak lalu menatapku.

"Perasaan lain yang dimiliki seorang laki-laki untuk perempuan yang diam-diam mencuri hatinya."

Aku membalas tatapannya dengan mata membola. Tidak salah lagi jika perasaan Mas Hadza padaku adalah sebuah cinta.

Dia mengakuinya dengan bahasa yang lebih implisit. Namun tidak mengurangi maksud asli dari ucapannya itu.

"Mas Hadza .... suka sama aku?" Tebakku.

Kepalanya mengangguk pelan dengan mata kami saling beradu. Tidak ada keraguan ketika dia mengatakan cintanya padaku.

Tulus dan apa adanya.

"Tapi ... kalau kamu udah punya laki-laki lain, aku cuma bisa mendoakan yang terbaik aja, Han."

Seketika aku langsung teringat akan Pak Akhtara.

Iya, beliau ada di antara aku dan Mas Hadza. Karena
Juniarth

enjoy reading .... :-) Jihan, mancing di air keruh deh ...

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
sulistyorini windari
jihan.. jihan... kok yo cari perkara, aku g setuju kalo jihan ma hadza, tp akthara gitu jg ngasih sinyal setengah² jd gemes deh
goodnovel comment avatar
Fi Da
wz embohlah ...jihan iki model opo.golek pekoro dadakno tp si akhtara jg g ngasi limitnya smpek kpn kontraknya
goodnovel comment avatar
Arbainah
bener thor jihan mancing d air keruh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status