Share

Bab 11-2

“Wanita itu, entah berada atau tidak, entah cerdas atau tidak, entah berkedudukan atau tidak. Pada dasarnya, dia hanya sosok yang ingin dicintai, diperhatikan dan dihargai dalam kondisi apapun.” Hana tersenyum sebelum melanjutkan ucapannya.

“Mama tidak mendapatkan itu sejak mama jatuh sakit. Awalnya, mama hanya merasa papamu sibuk bekerja. Tapi kembali lagi, insting seorang istri selalu menunjukkan kebenaran dan tidak akan pernah salah.”

Akhirnya, Shinta mengangguk dan memberi kedua pipi Hana kecupan lembut. “Shinta ikut apa maunya mama. Asal mama bisa tersenyum dan bahagia lagi.”

***

Elia membereskan pakaian yang Mirna bawakan dua hari lalu. Pagi tadi, dokter sudah memberinya izin pulang. Selama dirawat, Elia terus memikirkan tindakannya yang menggila menghabiskan salad buah Mika. Tidak biasanya dia selahap itu menyantap sesuatu hingga melupakan tentang alerginya.

“Aneh,” gumamnya tanpa sadar.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status