Share

Anak bernama Genta

Aroma rumah sakit yang menyengat membuat Adhira selalu pusing. Jadi dia bergegas menyelesaikan segala prosedur yang dimintakan Ervan dan mengendap di ruang konsultasinya yang bebas dari bau desinfektan itu. Sebelum ke rumah sakit, Adhira sudah membuat lupis dan cemilan ringan untuk Ervan. Dia tahu Ervan tak akan sudi membelinya di pasar atau pinggiran. Adhira membuatkan khusus untuknya.

Saat Adhira mendatanginya, seorang perempuan duduk dengan bercucuran air mata di depan Ervan. Dari seragam yang dikenakannya, wanita itu bukanlah pasien.

“Kamu sudah tahu konsekuensi yang telah kamu lakukan,” ucap Ervan datar. “Jika tidak ada urusan lagi, silakan tinggalkan ruangan ini.”

“Dokter Ervan, saya betul-betul minta maaf. Saya tidak tahu kalau kecerobohan itu mengakibatkan pasienmu….”

“Pergilah!” hardik Ervan dengan nada suara yang lebih keras.

Baru kali ini Adhira melihat Ervan membentak seorang wanita

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status