Share

Masa Lalu Lodra

Wanita itu mengajak Adhira memasuki sebuah kamar yang sama redupnya dengan lorong yang mereka lalui. Ada sebuah ranjang dengan tumpukan pakaian bekas di atasnya. Sisa puntung rokok serta botol-botol minuman berserakan memenuhi lantai kamar. Tanpa ragu, Adhira mengempaskan tubuh wanita tadi ke atas ranjang.

Dengan gusar dia bertanya, “Katakan, siapa yang menyuruhmu mengakui tuduhan pembunuhan terhadap Semias?”

“Begitu pentingkah nama itu bagimu? Kau tahu kalau kejadian itu sudah belasan tahun berlalu. Kenapa masih harus diungkit lagi?”

“Karena kau menyamarkan pembunuh yang sebenarnya. Sekarang, jawab pertanyaanku, siapa yang memerintahmu membuat pengakuan itu?”

“Kau sendiri sudah tahu pembunuhnya.”

“Yang menyuruhmu mengaku dan pembunuhnya adalah dua orang yang berbeda.”

Wanita tadi meraih cangkir yang ada di meja kecil samping ranjang. Ketika hendak meneguknya, Adhira langsung menaha

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status