Share

Mimpi Basah

JEVIN

Aroma Zeline masih seperti dulu. Persis saat pertama kali aku membenamkan muka di ceruk lehernya. Perpaduan dari bunga dan buah-buahan yang segar, yang menggambarkan kepribadian Zeline yang ceria dan enerjik dengan sangat tepat.

Sama seperti dulu, saat ini aku juga menenggelamkan wajahku di lehernya. Sementara tanganku mengusap punggungnya lembut di dalam pelukanku yang erat.

Aku tidak akan melepaskannya lagi. Aku tidak akan membiarkan Zeline pergi. Tapi kemudian kesadaran menamparku. Zeline adalah istri orang. Untuk apa aku memeluk istri orang? Suaminya akan menghajarku kalau tahu apa yang kulakukan pada istrinya.

“Maaf,” ucapku sambil mengurai dekapan kami.

“Aku juga,” jawab Zeline pelan.

“Aku nggak tahu kalau kamu di kamar ini. Tadi aku hanya mau ngeliat Kaka,” kataku menyampaikan alasan.

Zeline mengangguk.

Selanjutnya kami kembali terdiam dan saling menatap tanpa kata. Begitu banyak hal yang ingin kukatakan, tapi suaraku tercekat di tenggorokan sehingga tidak sepatah kata p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status