Share

Keceplosan

“Gus, Emak mau pulang besok,” ucap Emak memecah senyap ketika kami sedang sarapan.

“Kenapa mendadak ingin pulang, Mak? Baru juga dua minggu di sini.” Mas Agus mendelik curiga padaku. Mungkin dia mengira emaknya itu ingin pulang karena diriku.

“Emak mulai tidak betah di sini. Lebih enak di rumah sendiri, lagi pula bebek dan kambing tidak ada yang jagain di sana kalau ditinggal lama,” ujar Emak mengutarakan alasannya.

“Apa karena sikap Selvi, Emak nggak betah di sini?” tebak Mas Agus kembali melayangkan tatapan curiga ke arahku.

“Mas!”

Sontak saja aku protes. Sebenci apa pun aku pada emak karena perubahan sikapnya, tapi aku tidak pernah membalas sikapnya. Aku masih tahu diri, takut kualat jika melawan orang tua.

Meski tidak bisa dipungkiri, aku tentu senang mendengar keinginan emak yang ingin segera hengkang dari rumahku. Capek lama-lama menghadapi kenyinyirannya.

“Emak hanya ingin pulang saja. Lagi pula, Vely juga akan segera mendaftar ke SMA. Jika terlalu lama di sini, ponakanmu ini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status