Share

Pertengkaran lagi

“Rafni! Jangan tidak sopan begitu, dia adalah nenekmu!” hardik Mas Agus memarahi putri sulung kami.

“Kamu didik lah anakmu itu baik Gus. Masih kecil tapi sudah kurang ajar, mau jadi apa dia besar nanti.” Emak ikut memarahi Rafni.

“Begini akibatnya kalau anak salah asuhan. Tidak tahu sopan santun terhadap orang tua. Kamu masih bilang capek mengurus anak di rumah? Mendidiknya supaya melawan pada orang tua begini yang kamu maksud kan?” Mas Agus berbalik memarahiku. Matanya menatap nyalang padaku, seakan mampu membunuhku dengan tatapannya itu.

Sementara aku masih syok mendengar Rafni berani bicara seperti itu pada neneknya. Memang sebelumnya aku sudah pernah melihat dia meneriaki papanya, tapi tidak menyangka jika Rafni juga berani memarahi neneknya.

“Papa dan nenek sama kurang ajarnya. Suka memarahi mama, padahal mama tidak melakukan kesalahan,” cecar Rafni kembali meninggikan suaranya, dia tidak gentar melihat kemarahan papanya.

“Rafni ....”

Mas Agus segera berdiri, bersiap melayangkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status