Share

Rumah bagai neraka

Aku seperti menjadi orang asing dalam keluarga sendiri.

Ketika aku memutuskan untuk ikut berbaur dengan mereka di ruang tengah, keberadaanku seperti tidak di anggap. Emak sibuk berbincang dengan Mas Agus tanpa membawaku ikut serta.

Sementara anak-anakku diajak bermain oleh dua ponakan Mas Agus. Mereka seperti sengaja mengabaikanku.

“Benar-benar nggak nyaman rasanya,” gumamku bicara sendiri.

Dari pada terabaikan sendiri, aku memilih untuk bermain ponsel. Namun, aku tetap ikut duduk bersama mereka. Tidak sopan rasanya jika aku melipir ke kamar, padahal sekujur badan terasa remuk karena seharian hilir mudik di dapur.

Hanya aku sendiri yang memasak untuk makan kami semua. Padahal Vely, ponakan Mas Agus itu sudah berusia 16 tahun. Seharusnya sudah tahu pekerjaan rumah dan sadar diri jika sedang bertamu ke rumah orang. Setidaknya ikut membantu lah meringankan pekerjaanku. Lah, ini seharian sibuk dengan ponselnya. Jika Mas Agus sudah pulang baru dia melupakan ponselnya dan ikut bermain be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status