Share

Jatah Tambahan

“Ini tambahan uang belanja bulan ini.” Setumpuk uang diletakkan Mas Agus di sampingku yang sedang mengulek cabe.

Mungkin karena terlalu fokus pada ulekan di depanku, aku tidak menyadari derap langkahnya yang mendekat.

Emak tidak suka cabe yang dihaluskan blender seperti yang sering aku lakukan, maka selama emak di sini aku harus sabar menghaluskan cabe dengan tangan.

“Besok beli semua lauk kesukaan emak ke pasar. Jangan sampai emak nggak betah tinggal bersama kita,” ujar Mas Agus lagi menjelaskan kegunaan uang yang dia berikan.

Sekilas aku menoleh pada tumpukan uang yang barusan diletakkan Mas Agus. Jumlahnya aku rasa hampir sama banyak dengan jatah yang dia berikan awal bulan kemarin.

Bukannya senang, hatiku justru kian perih rasanya. Seperti ditetesi cuka pada luka yang menganga. Baru kemarin dia meminjam uang karena alasan pegangannya habis. Dan sekarang, dia malah menambah jatah belanjaku demi bisa menyenangi emak.

Memang tidak salah sebagai bentuk pengabdian seorang anak, tap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wildatuz Zaqiyyah
Agus gitu amat, sih. Pen tak hiiiihhh...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status