Share

Dua beranak sama saja

‘Astagfirullahal’adzim. Baru juga datang, tapi ucapannya sudah menyakiti hati. Anak dan emak sama saja ternyata, sama-sama berubah karena uang,' batinku merasa tersinggung dengan ucapan Emak.

Ingin kujawab jika apa yang aku makan kini bukan lagi berasal dari uang pemberian Mas Agus, melainkan dari usahaku sendiri. Namun, aku tidak ingin menyakiti hati orang keduaku ini. Biar bagaimana pun, orang tua Mas Agus adalah orang tuaku juga semenjak aku menyerahkan diri menjadi istrinya.

“Maaf, Mak. Aku belum makan dari pagi, jadi sempatkan makan dulu sebelum kalian datang. Bukannya Emak sudah diajak Mas Agus makan di luar?” ucapku berusaha bersikap tenang. Kutarik garis mulutku membentuk senyuman canggung.

“Halah, palingan juga itu makan ke berapa kalinya dari pagi. Seneng kan kamu makan puas dari memeras anakku?” Sinis Emak menatapku.

Ya, Allah. Menghadapi satu Mas Agus saja sudah hampir membuatku senewen, kini datang satu lagi yang ucapannya tak kalah pedas dibanding Mas Agus.

Ada masalah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wildatuz Zaqiyyah
kuat, Sel, kuat. Kamu wanita hebat.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status