Dicerai Di Malam Pertama

Dicerai Di Malam Pertama

By:  Myafa   Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
4 ratings
41Chapters
788views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Sean menceraikan Stela setelah mereka menghabiskan malam pertama. Tidak adanya noda merah di tempat tidur membuatnya yakin jika Stela sudah melakukan dengan pria lain. Namun, siapa sangka setelah sebulan sejak kejadian itu, mereka bertemu kembali. Bertemu sebelum putusan cerai membuat rasa cinta yang masih tersimpan rapi kembali muncul. Akankah mereka akan mempertahankan rumah tangga yang belum sempat mereka bangun atau menyerahkan pada takdir yang mengantarkan mereka pada sebuah perpisahan?

View More
Dicerai Di Malam Pertama Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Hilda Octavia
cerita bagus dan usahakan untuk apdet tiap hari
2024-05-19 00:38:14
0
user avatar
Bintang Novianti
best of the best
2024-05-17 17:16:03
1
user avatar
Adeena
seru crita'y....absen dulu...️...️
2024-05-13 16:14:05
1
user avatar
Devi Pramita
hadir hadir kaka
2024-05-09 19:23:33
1
41 Chapters
Bab 1 Tak Ada Noda
"Stel ... Stela bangun!" Sean mengoyang-goyangkan tubuh Stela.Stela yang masih lelah setelah penyatuannya dengan sang suami, segera membuka matanya. "Kenapa, Se?" tanyanya."Kenapa tidak ada noda darah?""Noda darah apa?" Stela masih mencerna kata-kata Sean."Lihatlah!" Sean menunjuk seprei tempat tidur. "Tidak ada noda darah," ucapnya mengulang kembali perkataanya."Lalu?""Lalu kamu bilang, apa kamu tidak tahu kalau seorang wanita melakukan hubungan pertama kali akan ada darah yang keluar?" jelas Sean sedikit dengan nada tinggi."Se, aku tidak tahu kenapa itu tidak ada." Pemilik nama Auristela Chalondra itu juga bingung saat tidak mendapati noda darah di tempat tidur. "Apa kamu tidak perawan?" "Se, jangan bicara konyol, aku pertama kalinya melakukannya denganmu.""Jangan membohongiku, Stel!""Aku tidak bohong, Se." Stela benar-benar bingung bagaimana meyakinkan Sean."Tapi, kenyataan berkata lain." Sean sudah diliputi emosi karena rasa kecewa teramat dirasakannya."Tapi, aku bena
Read more
Bab 2 Bertemu Kembali
"Silahkan duduk!" Finn mempersilakan Sean untuk duduk.Sean segera menarik kursi untuk duduk. Namun, baru saja menarik kursi, dia mendapati seorang wanita yang dia kenal.'Stela.'Finn yang melihat Sean menatap Stela, mengartikan kalau Sean terpesona akan kecantikan Stela. "Perkenalkan ini sekretaris saya, namanya Auri." Finn mengenalkan Stela pada Sean. "Auri, ini investor baru perusahaan kita." Finn juga mengenalkan Sean pada Stela."Selamat siang Pak Sean, saya Auri." Stela mengulurkan tangan dengan tenang."Sean." Sean menerima lembut tangan Stela. Tangan yang sudah lama dia tidak sentuh.Stela dan Sean berpikir pertemuan bisnis Finn mempertemukan kembali mereka yang sudah sebulan tidak bertemu.Finn dan Sean melanjutkan perencanaan investasi yang akan dilakukan oleh Sean di perusahaan Finn. Finn menjelaskan semua pada Sean, detail kerja sama mereka dan Stela membantu mencatat beberapa poin yang diminta oleh Sean.Mata Sean sibuk memerhatikan Stela yang begitu tenang saat bekerja.
Read more
Bab 3 Memperbaiki Apa?
Hati Stela sedikit teriris saat seseorang menanyakan pernikahannya, apa lagi dirinya baru saja bertemu dengan pria yang menjadi suaminya itu. "Baru satu bulan, Pak." "Masih pengantin baru ya," goda Finn."Iya," jawab Stela singkat. Wanita yang menarik.Finn melihat Stela tenang saja saat dia mengoda dan tak tampak merona. Mereka berdua sibuk makan, dan Finn berhenti bertanya karena dia tak mau membuat Stela tidak nyaman saat makan. ** "Bagaimana hari pertama berkerja?" tanya Ana yang baru masuk ke kamar kos Stela. "Lumayan, bosnya tidak menakutkan." Ana langsung tertawa mendengar ucapan Stela. "Finn memang tidak menakutkan, aku sudah bilang bukan." "Aku bertemu Sean tadi." Stela yang teringat pertemuannya dengan Sean, menceritakan pada Ana. "Hah!" pekik Ana kaget, "di mana?" tanya Ana yang masih begitu ingin tahu dimana temannya itu bertemu suaminya "Ternyata dia investor baru di tempat Finn." "Bagaimana reaksinya melihatmu?" Ana begitu penasaran. Dia tahu seperti apa hubu
Read more
Bab 4 Kompensasi
"Nathan, Ana kenalkan ini Pak Sean, rekan bisnisku." Finn mengenalkan Sean pada Ana dan Nathan."Hai, Nathan," ucap Nathan mengulurkan tangan pada Sean."Sean." Sean menerima uluran tangan Nathan."Hai Sean, apa kabar?" tanya Ana."Kamu kenal Pak Sean, Ana?" Finn begitu kaget saat Ana ternyata mengenal Sean."Dulu kami satu kampus," ucap Ana pada Finn. "Bukan begitu, Se?" Ana menatap tajam pada Sean. Sebagai teman Stela dia begitu membenci Sean yang sudah menyakiti temannya."Iya, kami dulu satu kampus.""Berarti Auri juga kenal Pak Sean?" tanya Finn menatap Stela.Stela bingung menjawab apa saat Finn bertanya. Dia tidak mau mengakui Sean-suaminya, karena tidak mau mencampuri kehidupan pribadi dengan pekerjaan.Ana yang menyadarinya pun langsung berucap. "Stela tidak kenal dengan Sean."Sean yang mendengar Ana menjawab, hanya bisa tersenyum tipis."Aku pikir kalau kamu kenal Pak Sean, Auri juga kenal." Finn mengangguk-anggukkan kepalanya. Dia kemudian beralih pada Stela dan memerhatik
Read more
Bab 5 Tampak Beda
Sesampainya di kamar kos, air mata yang Stela tahan sejak tadi pun akhirnya lolos juga dari mata indahnya. Dia meluapkan kesedihannya, Meluapkan rasa sakitnya"Kenapa kamu tega, Se?" Rasa sesak di dadanya begitu menyakitkan. Dia tidak menyangka bahwa Sean benar-benar melakukan ini semua. Mengakhiri kisah cinta yang sudah dirajutnya selama empat tahun.Saat Stela sedang menangisi semuanya, terdengar pintu kamarnya diketuk. Dia berdiri, dan membuka pintu. Saat membuka pintu, dia mendapati Ana di depan pintu.Ana yang menunggu Stela dari tadi, begitu khawatir. Namun, saat melihat Stela kembali diantar oleh Sean, dia langsung menyusul Stela."Stela," panggil Ana yang melihat Stela terlihat menangis."Ana." Stela langsung berhambur kepelukan Ana. Perasaannya yang begitu sedih, membuatnya membutuhkan sandaran."Stel, apa yang terjadi?""Dia sudah mengajukan surat permohonan cerai, Na." Stela menjelaskan dengan isakan apa yang dikatakan oleh Sean."Stel, apa kamu tidak jelaskan semuanya?" ta
Read more
Bab 6 Mencari Gaun pernikahan
Saat sedang asik mengerjakan pekerjaannya, ada seseorang yang berjalan dari arah lift menuju ruangan Finn. Stela memperhatikan dengan detail dari kejauhan. Dia tahu siapa yang datang. Dia adalah Arisha Sanjaya istri dari Adrian Sanjaya dan ibu dari Finn. Stela bisa tahu kalau itu adalah Arisha, karena kemarin Stela sempat melihatnya, walau tidak berbincang langsung."Selamat siang, Nyonya," sapa Stela dengan sedikit membungkukkan tubuhnya."Selamat siang juga. Apa kamu sekretaris pengganti Ina?""Iya, Nyonya.""Cantik," gumam Arisha tapi masih bisa terdengar oleh Stela. "Apa Finn ada di dalam?" tanyanya kemudian."Pak Finn ada di dalam Nyonya, mari saya antar.""Tidak perlu, lanjutkan pekerjaanmu." Arisha menolak dengan lembut."Baik."Arisha melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan Finn. Tanpa mengetuk pintu, Arisha langsung masuk ke dalam ruangan Finn."Mama," ucap Finn kaget, melihat mamanya datang ke kantor. "Ada apa Mama ke sini?" tanyanya."Apa mama tidak boleh kemari?""Buka
Read more
Bab 7 Ucapan Terima Kasih
"Iya putra Jeng Risha tampan, layak dapat yang cantik seperti ini.""Iya," jawab Risha dengan senyum kemenangan."Saya pamit duluan ya, Jeng Risha.""Iya," jawab Arisha dengan senyum.Setelah selesai urusan memesan gaun pengantin, Arisha meminta Stela untuk makan siang terlebih dahulu sebelum kembali ke kantor."Kita makan siang dulu, Auri. Kita sudah melewatkan jam makan siang." Arisha sedikit tidak enak pada Stela mengajak, tapi justru membuat kelaparan."Baik, Tante."Stela hanya mengiyakan saja, karena yang diucapkan Arisha benar, kalau mereka melewatkan makan siang karena sibuk memesan gaun pernikahan Vania.Arisha meminta sopir, melajukan mobilnya menuju mall terdekat untuk makan siang mereka yang sudah terlewat. Setelah sampai di mall, Arisha memilih restoran Jepang untuk makan siang mereka."Maafkan saya, karena tadi mengakui kamu sebagai menantu saya.” Akhirnya Arisha menyampaikan permintaan maaf sesaat sampai di restoran."Tidak apa-apa, Tante," bohong Stela. Sebenarnya Stel
Read more
Bab 8 Tidak Menjamin
Saat mendapatkan pertanyaan tentang pernikahan, ada rasa sesak menghimpit dada Stela. Pernikahan? Stela hanya membatin satu kata yang ditanyakan oleh Finn."Saya tidak punya pengalaman banyak, Pak, jadi tidak ada yang saya bisa bagikan." Stela menjawab dengan menahan sesak di dadanya."Kamu benar, kamu juga baru menjalani rumah tangga jadi mungkin belum banyak cerita, atau mungkin kamu bisa ceritakan bagaimana kamu bisa berkenalan dengan suamimu?" Finn masih berusaha menggali semua informasi tentang kehidupan Stela. Entah kenapa, Finn begitu tertarik dengan kehidupan wanita, yang sekarang di dalam mobil bersamanya.Stela sebenarnya malas untuk menjawab, tapi saat atasannya yang mengajukan pertanyaan, rasanya berat untuk menolak semua pertanyaannya. "Kami teman kuliah, dan kami sudah berpacaran empat tahun." Akhirnya itulah yang diceritakan Stela."Wah ... kalian bisa bertahan selama itu. Empat tahun waktu yang lama untuk semua hubungan.""Waktu yang lama sebuah hubungan tidak menjamin
Read more
Bab 9 Alergi Sean
Stela yang mendapat sapa dari Abi seketika membulatkan matanya, dia benar-benar tidak menyangka Abi akan menyapa.Finn melihat keanehan di depannya. Dia tampak terkejut ketika sekretaris Sean mengenal Stela. "Apa Anda kenal dengan Auri?" tanyanya pada Abi.Abi yang tidak tahu keadaan apa ini, dibuat bingung dengan pertanyaan Finn. Sejenak dia menatap Sean meminta jawaban atas pertanyaan Finn."Kami teman lama." Stela yang melihat kebingungan Abi atas pertanyaan Finn, segera menjawab."Iya kami teman lama." Abi mencoba mengiyakan pernyataan Stela.Ekor mata Sean melirik ke arah Stela. Entah magnet apa yang membuat Sean begitu ingin melihat wanita yang selama ini ada di hatinya.Stela yang merasa diperhatikan oleh Sean merasakan debaran di jantungnya. Cinta di dalam hatinya memang belum pudar sedikit pun, tapi kenyataan yang ada tak bisa dielakan lagi.Tatapan Sean tidak bisa Stela artikan sama sekali, dengan status mereka sekarang, entah apa yang ada di hati Sean?"Oh … teman lama." Fi
Read more
Bab 10 Apa Kamu Mengenalnya?
"Apa kita perlu ke rumah sakit?" tanya Stela yang panik. "Tidak perlu." "Kenapa kalian tidak menjelaskan isi dari menu dari restoran kalian!" Stela melayangkan protes pada pelayan restoran. "Maafkan kami Nona, kami benar-benar tidak tahu kalau Tuan ada alergi." Sean yang melihat kepanikan Stela, merasa senang. Stela belum berubah, dia masih tetap sama paniknya saat dirinya alergi. "Sudahlah Stel, ini sudah lebih baik," jawab Sean dengan masih menahan sesak di dadanya. Sejenak Stela tersadar akan kepanikannya yang terlihat jelas di mata Abi dan Finn. ‘Apa yang aku lakukan? Kenapa aku panik seperti ini di depan mereka?’ batin Stela. Finn menatap Stela. Dia merasa aneh saat Stela begitu panik saat Sean terserang alergi. Pikirannya menerka hubungan di antara Stela dan Sean. Namun, dia tidak bisa menebak hubungan apa. Masih jelas di ingatannya, jika Stela mengatakan jika dia tidak mengenal Sean. "Sebaiknya Pak Sean bisa pulang saja, saya rasa Pak Sean butuh istirahat." Finn merasa t
Read more
DMCA.com Protection Status