Share

Berani Lo Sentuh Dia!

"Kalian berdua ini memang senang sekali cari perkara sama adek kelas, yah?!" bentak Bu Gian galak.

Kulihat matanya menatap tajam ke arah cewek bernama Cantika dan temannya Vivi. Yang baru saja kutahu setelah ditanyai nama masing-masing tadi.

"Yaelah Bu, namanya juga becanda. Kayak nggak tahu aja, sama hobi kita-"

"Ngeles terus!"

Lagi, Bu Gian membentak. Kali ini sembari menjewer kedua telinganya Cantika sekaligus Vivi yang sedang dihukum berdiri dengan kaki terangkat satu tepat di depan ruang BK. Tentu, aku yang merasa senang melihat keduanya tersiksa tanpa sadar tertawa. Yang malah membuatku langsung mendapat plototan mata gratis dari Bu Gian setelahnya.

"Siapa yang nyuruh kamu ketawa? Kamu pikir, kamu nggak salah sama sekali, Dyl?"

"Enggak, maksud saya itu ..."

"Terserah kalian mau kasih saya alibi apa. Yang jelas, besok pagi, orang tua kalian harus datang ke sekolah buat bertemu dengan saya."

Bak tersambar petir disiang bolong, aku yang mendengar itu. Buru-buru meminta maaf
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status