Share

Kotor

Aku masih termenung sembari menatap Jay dengan banyak sekali pertanyaan. Jujur, pikiranku penuh dan cukup bingung dengan mimpi buruk yang aku alami barusan.

Jika itu memang benar mimpi buruk, tapi mengapa aku merasakannya begitu nyata?

Entahlah, aku benar-benar kebingungan sampai kurasakan tatapan mata Jay yang tadi sore terlihat dingin. Sedikit berubah kali ini.

Kedua pupil matanya yang berwarna hitam pekat, menatap netra cokelat milikku lurus. Dengan perasaan yang sulit sekali dijelaskan. Selain itu, sejak kapan jari-jemari tangannya yang ramping itu menangkup kedua pipiku penuh kehati-hatian. Yang kemudian, mengusap cairan bening yang masih tertinggal dibagian bawah mata ini tiba-tiba?

Tunggu, dia sungguh Jay yang aku kenal, kan?

Pletak!

"Aowss!" ringisku pelan, setelah mendapat jitakan yang tak terduga. Tak lupa, ku tatap kedua bola matanya nyalang seketika.

Sialan, aku hampir lupa. Mana mungkin, Jay yang suka seenak jidat bisa berubah lunak dan baik padaku? Cih, dasar kakak ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status