Share

Mimpi Buruk

Kakiku berlari cepat menuruni anak tangga menuju lantai bawah. Tatkala suara pekikan Roselin makin terdengar nyaring memenuhi seisi rumah.

Entah apa yang baru saja terjadi, yang pasti saat aku sampai. Tubuh Roselin terlihat menggigil dalam dekapan Bi Siti. Tak hanya itu, kulihat tangis ibu tiriku begitu pecah, hingga membuat bahunya bergetar hebat dari arah belakang.

"Ada apa, Bi? Kenapa Mamah menangis histeris begini?"

Dengan suara penuh keingintahuan, ku dekati mereka dengan langkah mantap. Hanya saja, keduanya seolah bungkam dan enggan menatap ke arahku.

"Bi?" tanyaku lagi, makin penasaran.

Aku masih menyoroti Bi Siti dan Roselin bergantian. Sampai, tiba dimana ibu tiriku yang semula membelakangi tubuhku itu. Mulai memalingkan wajahnya yang kacau, dengan kedua mata yang sudah bengkak, menatap ke arahku sendu.

"Ayah dibegal. Dan sekarang ..."

"Bohong!" selaku cepat seraya tersenyum sinis.

"Jelas-jelas, belum lama Odyl ketemu ayah di atas. Terus bercanda berdua di balkon. Kenapa t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status