Share

#92 Benang Merah

Dari perjalanan hingga tiba di restoran, Cantika terus membuka ponselnya, bertukar pesan dengan Ben. Jika tidak ada acara temu keluarga, seharusnya hari ini dia bisa pergi kencan dengan Ben. Padahal, Ben sudah menawarinya beberapa hari lalu untuk pergi ke tempat yang diinginkan Cantika. Apa daya, lagi-lagi dia terjebak dalam acara keluarga.

“Eh, sorry.” Cantika mendongak saat hampir menabrak seseorang.

“Hai.”

“Miko?”

Lelaki itu terkekeh melihat tampang kaget Cantika. “Kita ketemu lagi.”

“Kamu baru datang? Sama siapa, Mik?” Dilihatnya tidak ada seorang pun di samping Miko. “Sendiri?”

“Nggak juga, sama keluarga.”

Wajah Cantika langsung berbinar mendengarnya. “Wah, sama dong kalau gitu!” Tapi kemudian mengerucutkan bibir. “Tapi aku malas banget, rasanya pengin pulang. Padahal hari ini Ben ngajakin aku jalan-jalan, dan aku malah terperangkap di sini. Rasanya masih canggung dan nggak nyaman.”

“Kamu pasti kesulitan.” Miko menyunggingkan senyum tipis. Senyum itu tampak lembut, tetapi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status