Share

#94 Jangan Pergi

“Oh, astaga! Aku masih nggak biasa denger suara berisik alarm kamu,” keluh Ben memeluk Cantika sembari menggapai-gapai ponsel wanita itu.

Cantika terkekeh, balas memeluk Ben setelah menghentikan alarm di ponselnya. “Setengah jam lagi aku harus pulang.”

“Yah, padahal masih mau kelon-kelonan. Apa nggak bisa kamu nginap di sini lagi?”

“Mana boleh begitu, yang ada aku betulan diusir nanti.”

Setelah acara pertemuan keluarganya dan keluarga Miko, Cantika tidak lagi menginap di rumah Ben. Ia merasa berat, merasa seperti berkhianat. Terus memikirkan bagaimana cara untuk memberi tahu Ben tanpa membuat lelaki itu marah. Cantika tidak ingin dua orang yang dianggapnya penting saling membenci. Cukup dengan urusan menginap di rumah Miko, dia tidak ingin membuat Ben kembali marah dan salah paham.

Pelukan Ben semakin erat seolah tak rela membiarkannya pergi. “Ya nggak pa-pa. Kalau kamu diusir ada aku yang siap nampung kamu.”

“Memang kamu siap nampung aku selamanya?” gurau Cantika.

“Kalau terpak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status