Share

Bab 15 Saling Tindih

Ada gundukan yang keras yang menindih pahaku. Entah apa itu. Membuat alirah darahku seakan berhenti mengalir.

"Maaf, Al. Kaki saya tersandung. Kamu tidak apa-apa kan?" Pak Fikri langsung bangkit dari tubuhku. Wajah juteknya kini berubah memerah seolah tengah menahan malu.

"Kaki saya sakit, Pak. Sepertinya keseleo," jawabku setengah menahan malu. Ini adalah kali pertama ada seorang pria menindihku. Meski tak sengaja, rasanya aku malu. Bahkan dalam benak masih bertanya-tanya tentang gundukan yang keras di pahaku tadi.

"Saya periksa ya."

Aku mengangguk saja karena kakiku rasanya memang nyut-nyutan.

Tangan Pak Fikri langsung meraih kakiku. Aku pikir tangannya akan kasar tapi ternyata sangat lembut, bahkan jauh berbeda dengan telapak tangan milikku yang agak kasar karena sering menggunakan sabun cuci piring dan cuci pakaian.

Diusapnya kaki ini kemudian dipijat dengan lembut membuat aliran listrik yang berada di tubuhku terasa naik. Aku menarik kaki ini karena tak enak.

"Kenapa? Sudah sembu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status