Share

Bab 19 Satpam Baru Itu—

Malam ini mimpi buruk seolah dimulai. Demi terlihat nyata di hadapan Mama Fira, aku terpaksa menuruti perintah untuk tidur di kamar Pak Fikri.

Dadaku berdebar panas. Khawatir pria tua itu akan berbuat yang macam-macam. Aku membungkus tubuhku di atas sofa yang ada di ruang kamar Pak Firki.

"Saya akan tidur di sofa, Pak," ucapku tanpa melirik ke arah Pak Fikri yang sedang berganti pakaian.

"Kamu tidur di ranjang. Biarkan saya yang akan di sofa," balas Pak Fikri terdengar ketus.

"Enggak, Pak. Saya saja yang akan tidur di sofa." Tanpa menunggu persetujuan aku segera membaringkan tubuh di atas sofa yang sudah dililit selimut tebal. Aku berusaha memejamkan mata meski akan sulit tertidur. Malam ini harus berjaga-jaga jangan sampai ketahananku dibobolnya.

"Kamu tuh susah diatur ya!"

Pak Fikri masih mengeluarkan kekesalannya namun aku berpura-pura tak mendengar.

Lampu mulai dimatikan. Sunyi sepi tak ada suara di kamar ini. Tak lama terdengar suara dengkuran halus memecah keheningan. Tak kusa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status