Share

107. Kecurigaan Kinan

Makan malam berlangsung dengan khidmat hingga tak terasa sudah saatnya Nuha pulang. Nuha berpamitan pada Kania dan ke dua orang tuanya. Nuha menyalami Sahila dan mengatupkan ke dua tangannya pada Naufal. Tak lupa dirinya memeluk erat Kania dengan penuh kasih sayang.

“Kenapa Nuha tidak menginap sekalian? Ini ‘kan sudah malam,” seru Naufal menatap punggung Nuha dengan intens. Dia berjalan mengikuti Kania dan Nuha yang berada di depannya, mengantar Nuha hingga ke depan gerbang raksasa hunian yang mewah miliknya.

Nuha menoleh dengan tersenyum tipis.

“Mungkin jika aku masih lajang aku akan menginap Om … eh Papa. Aku sekarang ‘kan sudah bersuami,” katanya terkekeh. Cara dia tertawa mengingatkannya pada sosok Aruni. Manis.

“Ya gak apa-apa nginap juga asal ada ijin dari suami,” sahut Naufal kemudian.

“Iya Nuha, seharusnya aku yang menelepon suamimu agar memberi ijin menginap di sini,” timpal Kania dengan mendelik pada Nuha.

“Ya udah lain kali aja ya,” jawab Nuha sembari membuka pintu gerbang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status