Share

109. Daniel menghilang

“Aku bukan tidak memaafkan Daniel Mom. Aku … masih merasa takut. Tapi … tenang aja aku bersedia kok,” ucap Nuha bernada lembut.

Kinan pun terlihat menaikan alisnya sebelah dan menghela nafas panjang. “Baiklah, thanks. Mom pergi dulu,”

Kinan menepuk pundak Nuha lalu pergi meninggalkannya dengan tersenyum tipis. Kali ini Kinan memang benar-benar membutuhkan Nuha sebab tak ada orang yang bisa diandalkan di rumah.

Setelah berkebun, Nuha pergi ke kamarnya lalu berganti pakaian. Dia menunaikan shalat dzuhur dan makan siang sendirian. Setelahnya dia kembali ke bawah sekedar menikmati keindahan taman yang sudah mulai dipenuhi hamparan bebungaan yang tumbuh subur. Kehadiran Nuha memberikan banyak warna di mansion mewah tersebut.

Sebelum berangkat kuliah Nuha mengambil kamera dan mengambil beberapa portrait bunga anggrek favoritnya. Dia tersenyum lebar dan manis saat membidik objek kamera.

“Masyaallah indah sekali,” gumam Nuha dengan memicingkan matanya mengamati keelokan anggrek ketika jemar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status