Share

81. Berobat pada psikiater

Malam itu terasa mencekam, hanya terdengar suara burung hantu yang berdekut di luar rumah. Keringat dingin mengucur deras melalui pelipis pemuda berambut pirang yang kini tengah jalan mondar-mandir di dalam sebuah kamar yang berada di dalam paviliun rumah temannya.

Terdengar suara ketukan sepatu yang beradu pada lantai paving block di halaman paviliun. Suara tersebut mengusik gendang telinganya dan berhasil membuat lehernya bergerak untuk menoleh ke arah pintu.

“Romi? Kau ‘kah di sana?” seru pemuda tersebut dengan suara yang berat dan setengah berbisik.

Pemuda yang datang dan dipanggil Romi langsung membukakan pintu kayu tersebut dan menatap sahabatnya dengan gelengan kasar.

“Gila lo!” umpat Romi seraya menatap Daniel Dash dengan tatapan sengit.

“Jangan banyak bacot! Cepat bantu aku pulang!” seru Daniel Dash dengan masih menahan sakit pada lengannya yang diperban.

Setelah aksi pengejaran di klinik karena telah berusaha menculik Mariyam Nuha, dia dikejar oleh polisi yang berjaga malam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status