Share

99. Tolong dia!

Seketika Nuha terkesiap mendapati sang suami tengah ikut tidur di sampingnya beralaskan karpet. Pasti Darren tak berani membangunkannya. Hatinya mencelos mengingat seorang pengusaha atau pimpinan perusahaan besar yang menjadi suaminya tengah tidur di sebuah rumah sederhana bahkan beralaskan karpet.

“Aduh, Mas Darren ngapain coba ikut tidur di sini. Apa dari tadi bangunin aku tapi aku tak bangun-bangun?”

Nuha menaruh jari telunjuknya pada pelipisnya.

Nuha merasa iba melihat Darren, seorang anak sultan, pengusaha yang tak tanggung-tanggung kekayaannya yang melimpah, tidur di sana menemaninya.

“Mas Darren,” lirih Nuha tetapi tak direspon.

Nuha memposisikan tubuhnya agar sejajar dengan suami, tidur menyamping. Dia menjadikan kedua tangannya bantalan dan menatap suami berlama-lama.

“Tampan …” gumam Nuha mengamati setiap inci wajah suaminya yang sudah tak bisa diragukan lagi ketampanannya.

“Sudah menatapnya? Aku tampan dari lahir,” ucap Darren tiba-tiba membuka matanya dan menyematkan senyu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status