Share

Bab 32

Preman itu bertanya dengan kaget, "Bom apanya? Pak Richie nggak suruh kami pasang bom?"

"Aku yang pasang. Kalau mau main, taruhannya harus lebih besar lagi," kata pria bertopi itu dengan tatapan kosong. Jelas sekali dia memang sudah ingin mati.

"Kamu gila ya? Bunuh orang bakal dipenjara!" bentak pria bertato yang mulai takut.

"Kalau kalian nggak berani, kalian bisa pergi sekarang." Pria bertopi memeluk kedua tangannya di depan dada. Dia tidak peduli apakah kedua preman itu akan pergi atau tidak. Namun Paula tahu bahwa pria itu sudah pasti tidak akan membiarkannya pergi. Sebab, pria itu duduk di posisi yang tepat untuk menghalangi Paula.

Kedua preman lainnya sibuk mencari bom yang disembunyikan di gudang itu.

Paula mematung di tempat selama beberapa menit, lalu mencari sebuah tempat yang terletak paling jauh dari mereka untuk duduk. Mereka telah memperhitungkan segalanya, tapi mungkin tidak akan menyangka bahwa Darwin adalah pewaris Grup Sasongko yang sangat sibuk setiap harinya. Mungki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status