Share

Suami Siaga

“Kamu kenapa, sayang?”

Bagas terjaga dari tidurnya karena Nilam bergerak gelisah di dalam tidurnya.

“Punggungku sakit, Mas.”

Mata Bagas yang awalnya berat untuk terbuka kini langsung melebar, “Kamu mau melahirkan sekarang?”

Nilam menggeleng, “Tidak, Mas. Mungkin hanya kontraksi saja sebelum pembukaan, aku malas kalau ke rumah sakit nanti malah disuruh balik lagi. Maunya di rumah saja, di sana bau obat pula.”

Meski merasakan sakit, Nilam masih tetap saja cerewet.

“Ya sudah, sini biar Mas elus punggungnya.” Bagas mendekat, mengelus punggung sang istri dengan lembur.

“Aku ngantuk, Mas.”

“Tidur, sayang.”

“Tapi sakit, mana bisa aku tidur. Kenapa kamu tidak mengerti sih.”

Bagas meringis, apapun yang dikatakannya selalu salah di mata sang istri. Tapi jika ia diam maka lebih salah karena Nilam akan menganggapnya marah. Begitu berat menjadi suami siaga untuk istri yang sedang hamil apalagi mendekati persalinan.

Harus siap untuk selalu disalahkan oleh istrinya. Setidaknya itu pengorbanan yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status